TANYA JAWAB KIMIA ORGANIK (3)
1. Jelaskan defenisi beberapa istilah
berikut :
a.
Ikatan
peptide
Ikatan peptida merupakan
ikatan yang terbentuk ketika atom karbon pada gugus karboksil suatu molekul berbagi elektron dengan atom nitrogen pada gugus amina
molekul lainnya. ikatan peptida hanya terdapat pada protein.
b.
Asam Amino
N-Ujung Polipeptida
Asam Amino N-Ujung Polipeptida adalah
amina pada ujung protein yang terikat secara kovalen yang spesifik pada asam
amino.
c.
Energi
aktivasi
Energi aktivasi merupakan
sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Svante Arrhenius, yang didefinisikan sebagai
energi yang harus dilampaui agar reaksi kimia dapat terjadi. Energi aktivasi
bisa juga diartikan sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia
tertentu dapat terjadi. Energi aktivasi sebuah reaksi biasanya dilambangkan
sebagai Ea, dengan satuan kilo joule
per mol.
d.
Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
e.
Asam Amino
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina
(biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit:
keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama
(disebut atom C "alfa" atau α). Gugus
karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa.
Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan
basa dan menjadi basa pada larutan asam.
f.
Peptida
Peptida merupakan molekul yang
terbentuk dari dua atau lebih asam amino. Peptida
terdapat pada setiap makhluk hidup dan berperan pada beberapa aktivitas biokimia. Peptida dapat berupa enzim,
hormon, antibiotik, dan reseptor.
g.
Asam Amino Esensial
Asam amino esensial adalah
Asam amino yang diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau
sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu
spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu
memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk
memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus memasoknya dari luar, yaitu lewat
makanan.
h.
Asam Amino
Non-Esensial
Asam amino non esensial adalah
asam amino yang bisa berasal dari makanan maupun dibentuk sendiri oleh tubuh
bila tubuh membutuhkannya melalui proses metabolisme tubuh.
i.
Denaturasi
protein
Denaturasi protein merupakan suatu proses dimana terjadi
perubahan atau modifikasi terhadap konformasi protein, lebih tepatnya terjadi
pada struktur tersier
j.
Substrat
Substrat adalah molekul organik yang telah berada dalam kondisi
siap/segera bereaksi, karena telah mengandung promoter.
Keberadaan katalis akan mempercepat reaksi substrat menuju
molekul produk, melalui reaksi kimiawi dengan energi aktivasi rendah yang membentuk senyawa intermediat. Walaupun demikian, tanpa katalis,
sebuah substrat akan bereaksi menuju sebuah produk, segera setelah energi
aktivasi reaksi kimia yang diarahkan oleh suatu promoter tercapai.
2. Tuliskan struktur/bagian
penyusun suatu enzim!
Enzim merupakan protein
(dengan sedikit pengecualian). Setiap enzim mempunyai konformasi yang sangat
tepat dan berlainan sebagai hasil dari beberapa tingkatan struktur struktur
protein. Oleh karena itu, struktur enzim memiliki kesamaan dengan macam
struktur protein.
Terdapat 4 macam struktur
enzim yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan struktur kuartener.
1.
Struktur primer adalah
rangkaian asam amino pada rantai polipeptida yang menyusun enzim
2.
Struktur sekunder terbentuk
dari ikatan kimia yang lemah seperti pada ikatan hidrogen yang terbentuk di
antara atom atom di sepanjang tulang punggung (backbone) rantai polipeptida.
Struktur sekunder enzim merupakan interaksi lokal yang menghasilkan pola tiga
dimensi berulang. Contoh struktur enzim sekunder adalah alfa heliks dan lembaran
berlipat-beta.
3.
Struktur tersier melibatkan
interaksi jarah jauh di antara rantai sisi asam amino. Struktur enzim tersier
membentuk globular protein yang sangat akurat.
4.
Struktur kuartener enzim
berhubungan dengan interaksi antara dua atau lebih subunit polipeptida yang
berbeda pada sebuah protein fungsional
Dalam
struktur enzim, dikenal adanya situs aktif (active site). Pengertian situs
aktif adalah daerah terbatas di enzim tempat substrat atau banyak substrat
berikatan dan tempat reaksi enzimatik berlangsung. Suatu situs aktif enzim
dapat berupa suatu kantung atau galur di dalam molekul enzim.
3. Tuliskan 6 golongan enzim secara
berurutan disertai fungsi aktivitasnya!
·
Oksidoreduktase yaitu
golongan enzim yang mengkatalisis pengambilan atom hidrogen
dari suatu senyawa baik dehidrogenase
maupun oksidase.
·
Transferase yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi pemindahan
suatu gugus dari suatu senyawa kepada senyawa lain.
·
Hidrolase yaitu enzim
yang berperan sebagai katalis pada reaksi hidrolisis; baik pemecahan
ester, glikosida & peptide.
·
Liase yaitu enzim
yang mengkatalisis dalam reaksi pemisahan gugus dari suatu substrat (bukan cara
hidrolisis) atau sebaliknya.
·
Isomerase yaitu enzim
yang bekerja pada reaksi perubahan intramolekuler
·
Ligase adalah
enzim yang mengkatalisis
reaksi penggabungan dua molekul.
4.
Tuliskan 5 jenis enzim pencernaan disertai fungsi
katalitiknya!
ORGAN
|
JENIS ENZIM PENCERNAAN
|
FUNGSI ENZIM PENCERNAAN
|
Kelenjar air liur
|
Enzim ptialin atau amilase
|
Mencerna amilum menjadi maltose
|
Lambung
|
Pepsin
|
Mengubah
protein menjadi pepton
|
Renin
|
Mengubah
kaseinogen menjadi kasein
|
|
Pankreas
|
Tripsin
|
Mengubah
protein menjadi polipeptida
|
Lipase
Pankreas
|
Mengemulsikan
lemak menjadi asam lemak dan gliserol
|
|
Amilase
Pankreas
|
Mengubah
amilum menjadi disakarida
|
|
Karbohidrae
Pankreas
|
Mencerna
amilum menjadi maltose
|
|
Usus halus
|
maltase
|
Mengubah
maltose menjadi glukosa
|
laktase
|
Mengubah
laktosa menjadi galaktosa dan glukosa
|
|
enterokinase
|
Mengubah
tripsinogen menjadi tripsin
|
|
lipase
|
Mengubah
lemak menjadi gliserol dan asam lemak
|
|
peptidase
|
Mengubah
polipeptida menjadi asam amino
|
|
sukrase
|
Mengubah
sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa
|
5.
Jelaskan pengaruh pH dan Suhu terhadap aktivitas
enzim.
Pengaruh pH
pH optimal enzim adalah
sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat asam atau sangat alkalis
enzim mengalami inaktivasi. Akan tetapi beberapa enzim hanya beroperasi dalam
keadaan asam atau alkalis. Sebagai contoh, pepsin, enzim yang dikeluarkan ke
lambung, hanya dapat berfungsi dalam kondisi asam, dengan pH optimal 2 (Gaman
& Sherrington, 1994).
Enzim memiliki konstanta
disosiasi pada gugus asam ataupun gugus basa terutama pada residu terminal
karboksil dan asam aminonya. Namun dalam suatu reaksi kimia, pH untuk suatu
enzim tidak boleh terlalu asam maupun terlalu basa karena akan menurunkan
kecepatan reaksi dengan terjadinya denaturasi. Sebenarnya enzim juga memiliki
pH optimum tertentu, pada umumnya sekitar 4,5–8, dan pada kisaran pH tersebut
enzim mempunyai kestabilan yang tinggi (Williamson & Fieser, 1992).
Pengaruh suhu
Aktivitas enzim sangat
dipengaruhi oleh suhu. Untuk enzim hewan suhu optimal antara 35°C dan 40°C,
yaitu suhu tubuh. Pada suhu di atas dan di bawah optimalnya, aktivitas enzim
berkurang. Di atas suhu 50°C enzim secara bertahap menjadi inaktif karena
protein terdenaturasi. Pada suhu 100°C
semua enzim rusak. Pada suhu yang sangat rendah, enzim tidak benar-benar rusak
tetapi aktivitasnya sangat banyak berkurang (Gaman & Sherrington, 1994).
Enzim memiliki suhu optimum yaitu sekitar 180-230C atau
maksimal 400C karena pada suhu 450C enzim akan
terdenaturasi karena merupakan salah satu bentuk protein. (Tranggono &
Setiadji, 1989).
Suhu yang tinggi akan
menaikkan aktivitas enzim namun sebaliknya juga akan mendenaturasi enzim
(Martoharsono, 1994). Peningkatan temperatur dapat meningkatkan kecepatan
reaksi karena molekul atom mempunyai energi yang lebih besar dan mempunyai
kecenderungan untuk berpindah. Ketika temperatur meningkat, proses denaturasi
juga mulai berlangsung dan menghancurkan aktivitas molekul enzim. Hal ini
dikarenakan adanya rantai protein yang tidak terlipat setelah pemutusan ikatan
yang lemah sehingga secara keseluruhan kecepatan reaksi akan menurun (Lee,
1992).
6.
Jelaskan
pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim!
Peningkatan konsentrasi enzim
akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatik. Dapat dikatakan bahwa kecepatan
reaksi enzimatik (v) berbanding lurus dengan konsentrasi enzim [E]. Makin besar
konsentrasi enzim, reaksi makin cepat( Hafiz Soewoto,2000) .
Semakin besar konsentrasi enzim
maka makin banyak pula produk yang terbentuk dalam tiap waktu pengamatan. Dari
pengamatan tersebut dapat dikatakan bahwa konsentrasi enzim berbanding lurus
dengan kecepatan enzim. Dengan bertambahnya waktu, pada tiap konsentrasi enzim
pertambahan jumlah produk akan menunjukkan defleksi, tidak lagi berbanding
lurus sejalan dengan berlalunya waktu tersebut. Fenomena itu tentu mudah
dimaklumi, karena setelah selang beberapa waktu, jumlah substrat yang tersedia
sudah mulai berkurang, sehingga dengan sendirinya produk olahan enzim juga akan
berkurang. Akan tetapi pada gambar 1 tampak pula dengan jelas, bahwa defleksi
tersebut makin jelas dengan makin tingginya konsentrasi enzim. Sebaliknya, pada
konsentrasi enzim yang rendah, dalam jangka waktu pengamatan yang sama hubungan
waktu dengan jumlah produk yang dihasilkan masih berbanding lurus.
Hubungan antara laju reaksi
dengan konsentrasi enzim ternyata berbanding lurus. Jadi, makin besar
konsentrasi enzim, maka makin cepat laju reaksi. Kadang-kadang terjadi
penyimpangan dari persamaan ini, sehingga diperoleh garis agak melengkung.
Biasanya, penyimpangan ini terjadi jika enzim yang dipelajari tidak dalam
keadaan murni, sehingga mungkin terdapat senyawa-senyawa penghambat reaksi
dalam jumlah yang sangat kecil. Sebaliknya, penyimpangan juga terdapat dalam
sediaan enzim dengan kemurniaan yang tinggi. Dalam keadaan ini, penyimpangan
disebabkan oleh senyawa pengaktif (aktivator), misalnya tidak adanya ion
tertentu, meskipun ph yang diperlukan sudah dipastikan dengan menggunakan
larutan dapar dan tidak hanya sekedar larutan dengan ph yang diperlukan
tersebut ( Mohamad Sadikin, 2002 ).
7.
Tuliskan
dalam bentuk table jenis ikatan yang dilibatkan untuk membentuk stuktur
polipeptida/protein
primer, sekunder, tersier, dan quarterner.
STRUKTUR
POLIPEPTIDA
|
JENIS
IKATAN
|
|
Struktur
primer
|
Ikatan
peptide
|
|
Struktur
sekunder
|
Ikatan peptide dan ikatan
hydrogen
|
|
Struktur
tersier
|
Ikatan
peptide, ikatan hydrogen, dan ikatan rantai samping (ion/kovalen)
|
|
Struktur
kuartener
|
Ikatan antara tersier dan
tersier
|
8.
Isilah
titik-titik dalam kolom fungsi protein di bawah ini :
No
|
Fungsi
Protein
|
Jenis
protein
|
1
|
Penyusun
stuktur sel kulit
|
Kolagen
|
2
|
membantu pencernaan dengan
memecah molekul kompleks seperti pati dan protein masing-masing, menjadi
lebih sederhana, sehingga mereka dapat diserap oleh usus kecil.
|
Enzim amilase dan pepsin
|
3
|
hormon yang merangsang
kontraksi selama persalinan. Insulin mengatur glukosa dalam darah.
|
oksitosin
|
4
|
menyimpan besi dan
mengontrol jumlah yang hadir besi dalam tubuh manusia.
|
ferritin
|
5
|
membawa oksigen ke paru-paru
dan berbagai sel dalam tubuh manusia
|
Hemoglobin
|
6
|
membantu transportasi lipid
atau lemak
|
lipoprotein
|
9.
Klasfikasikan
20 jenis asam amino ke dalam table golongan rantai samping asam amino berikut
ini
No
|
Golongan
Rantai Samping
|
Jenis
protein
|
1
|
Asam amino non polar
|
-
1. Glisin
-
2. Alanin
-
3. Valin
-
4. Leusin
-
5. Isoleusin
-
6. Proline
|
2
|
Asam amino polar
|
-
1. Serin
-
2. Threonin
-
3. Sistein
-
4. Metionin
-
5. Asparagin
-
6. Glutamine
|
3
|
Asam amino bersifat asam
|
-
1. Asam aspartat
-
2. Asam glutamat
|
4
|
Asam amino bersifat basa
|
-
1. Lisin
-
2. Arginin
-
3. Histidin
|
5
|
Asam amino aromatik
|
-
1. Fenilalanin
-
2. Tirosin
-
3. Triptofan
|
10.
Tuliskan
fungsi dari 3 peptida sederhana berikut ini
a.
Insulin yaitu membuka jalan agar
glukosa dapat masuk ke dalam sel untuk menghasilkan energi, menekan produksi
gula di hati dan otot, serta mencegah pemecahan lemak sebagai sumber energi.
b.
Vasopresin meningkatkan
reabsorbsi air dari tubulus renal kembali ke dalam darah, dan karena itu akan
membantu mengatur volume cairan tubuh. Hal tersebut merupakan alas an vasopressin
mendapat sebutan lain sebagai hormone antidiuretik.
c.
Glukagon sangat
penting untuk respon tubuh terhadap kekurangan makanan. Misalnya, mendorong
penggunaan lemak yang tersimpan untuk energi dalam rangka melestarikan terbatasnya
pasokan glukosa.
11. Insulin
merupakan suatu peptide yang tersusun atas 2 rantai peptide. Gambarkan struktur
molekul pembentukan ikatan peptide rantai A insulin yang tersusun atas 21 jenis
asam amino. Kemudian berikan penamaannya.
12.
Jelaskan perbedaan reaksi
edman dan reaksi sanger
Reaksi sanger
adalah reaksi antara gugus α-amino dengan 1-fluoro-2-,4-dinitrobenzena (FDNB).
Dalam keadaan basa lemah, FDNB bereaksi dengan α-asam amino menghasilkan
derivat 2,4-dinitrofenil atau DNP-asam amino untuk menentukan N-ujung
suatu polipeptida.
Sedangkan reaksi edman
merupakan reaksi antara α-asam amino dengan fenilisotiosianat yang menghasilkan
derivat asam amino feniltiokarbamil. Dalam suasana asam pelarut nitrometana
yang terakhir ini mengalami siklisasi membentuk senyawa lingkar
feniltuihidantoin. untuk menentukan N-ujung terminal asam amino penyusun suatu
polipeptida
13.
Jelaskan fungsi reaksi
ninhidrin
Reaksi ninhidrin
untuk menunjukkan adanya asam amino dalam sampel zat yang diuji.
14.
Tuliskan 3 jenis reaksi
uji spesifik rantai samping asam amino.
a. Reaksi Edman
b. Reaksi
Sanger
c. Reaksi
Dansil Klorida
15.
Tuliskan 3 tahapan utama
analisis kadar protein metode kjehdal disertai reaksi kimia yang berlangsung
dari setiap tahapan.
16.
Jelaskan secara singkat
prinsip analisis kadar protein dengan metode Lowry.
Metode Lowry
merupakan pengembangan dari metode Biuret. Dalam metode ini terlibat 2 reaksi.
Awalnya, kompleks Cu(II)-protein akan terbentuk sebagaimana metode biuret, yang
dalam suasana alkalis Cu(II) akan tereduksi menjadi Cu(I). Ion Cu+ kemudian akan mereduksi reagen Folin-Ciocalteu,
kompleks phosphomolibdat-phosphotungstat,
menghasilkan heteropoly-molybdenum blue akibat reaksi oksidasi gugus
aromatik (rantai samping asam amino) terkatalis Cu, yang memberikan warna biru
intensif yang dapat dideteksi secara kolorimetri.
17.
Jika pada suatu analisis
protein metode kjehdal ditimbang sampel 1,5 gram. Setelah melalui 3 tahapan
utama prosedur diperoleh volume titrasi blanko 0,2 mL dan volume titrasi sampel
5,7 mL. Hitunglah kadar protein dalam sampel!
Komentar
Posting Komentar